Mengikuti aroma darah menuju kejatuhan dunia.
Api abadi membara. Dunia terbakar.
Api abadi membara. Dunia terbakar.
Asap menutupi mentari. Sinarnya tak lagi terang.
Jeritan manusia terdengar. Makian kepadaku.
Jeritan manusia terdengar. Makian kepadaku.
Kutukan terucap. Inilah dunia.
Di ambang kehancuran. Di sanalah kau berdiri.
Di ambang kehancuran. Di sanalah kau berdiri.
Berlumuran darah, merah menyala bagai api.
Dengan amarah kau angkat jangkar penentu nasib.
Dengan amarah kau angkat jangkar penentu nasib.
Menghancurkan segala kehidupan. Dunia telah musnah.
Note : Puisi iseng, wkwkwk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar